BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Menurut teori kognitif apapun yang
kita alami dan kita pelajari, kalau memang sistem akal kita mengolahnya dengan
cara yang memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita.
akan tetapi kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori
itu. Apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar diingat kembali dan
mudah terlupakan sebaliknya tidak sedikit pengalaman dan pelajarn yang kita
tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan.
Dalam belajar disamping siswa
sering mengalami kelupaan, ia terkadang mengalami peristiwa negatif lainnya
yang disebut jenuh belajar. Peristiwa jenuh ini kalau dialami siswa yang sedang
dalam proses belajar (kejenuhan belajar) dapat membuat siswa merasa telah
memubazirkan usahanya.
B.
Rumusan Masalah
Pada makalah ini, kami merumuskan
masalah sebagai berikut :
1.
Lupa
2.
Kejenuhan Belajar
C.
Tujuan Penulisan Makalah
Agar kita mengetahui faktor-faktor yang
menyebabkan lupa dan jenuh belajar. Kita juga bisa menangani dan mengatasai masalah-masalah
yang terkait dengan lupa dan jenuh belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
Peristiwa lupa dalam belajar
Dalam proses belajar kita sering dihadapkan pada
suatu kenyataan bahwa tidak semua item-item materi pelajaran yang kita pelajari
akan dapat diproduksi / direcall sewaktu item-item pelajar itu
diperlukan.
A.
LUPA
1. Pengertian Lupa
Lupa (Forgetting) adalah hilangnya
kemampuan untuk menyebutkan atau memproduksi kembali apa-apa yang sebelumnya
telah kita pelajari.
2. Faktor-faktor penyebab
lupa
a.
Lupa dapat terjadi jika terjadi
konflik-konflik antara item-item informasi atau materi pelajar yang ada di
sistem memori seseorang.Gangguan-gangguan yang terjadi dalam memori seseorang
ada 2 :
1)
Proactive Interference (gangguan proaktif)
Gangguan ini terjadi jika item-item atau materi
pelajaran yang lama telah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu
masuknya materi pelajaran baru.
2) Retroactive
Interference Gangguan
ini terjadi jika materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap
pemanggilan kembali materi pelajaran yang telah lebih dahulu tersimpan dalam
subsistem akal permanennya siswa tersebut.
b.
Lupa dapat terjadi ketika terjadi
tekanan terhadap item yang telah ada baik sengaja atau tidak.
Penekanan ini terjadi karena beberapa
kemungkinan:
1)
Karena siswa kurang menyenangi
item/materi.
2)
Karena item informasi yang baru secara
otomatis menekan item. Informasi yang lama yang telah ada.
3) Item informasi yang ada
tertekan ke alam bawah sadar karena lama tidak digunakan.
c. Lupa dapat terjadi
karena perbedaan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat
kembali item tersebut.
d. Lupa dapat terjadi
karena adanya perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses dan situasi
belajar tertentu.
e. Menurut law of disuse
(Hilgard dan Bower 1975), lupa dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah
dikuasai tidak pernah digunakan.
f.
Lupa dapat terjadi karena perubahan urat
syaraf otak.
3. Kiat mengurangi lupa
Kiat terbaik untuk mengurangi lupa
adalah dengan cara meningkatkan daya ingat akal siswa, diantaranya :
1. Overlearning (belajar
lebih) yaitu belajar dengan melebihi batas penguasaan atas materi pelajaran
tertentu.
2. Extra study time
(tambahan jam pelajaran) yaitu upaya penambahan alokasi waktu belajar.
3.
Mnemonic device (muslihat memori) yaitu
upaya yang dijadikan alat pengait mental untuk mamasukkan item-item informasi
kedalam sistem akal siswa.
B.
KEJENUHAN
BELAJAR
Secara harfiah arti jenuh ialah
padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun selain itu jenuh juga
dapat berarti jemu atau bosan.
1. Faktor-faktor penyebab
jenuh belajar
a. Seseorang yang
kehilangan motivasi dan konsolidasi pada suatu level ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
b.
Muculnya kebosanan (borring) dan
keletihan (fatique) karena kemampuan seseorangOtelah sampai pada batas
maksimalnya dalam belajar. Menurut Cross dalam bukunya Psichology of learning
keletihan ada 3 macam :
1)
Keletihan indera seperti mata, telinga
dan lain-lain.
2)
Keletihan fisik karena kurang tidur,
kurang sehat.
3)
Keletihan mental
c.
Persaingan yang ketat yang menuntut
belajar keras.
d. Keyakinan yang tidak
sama antara standar akademik minimum dan standar yang ia buat sendiri.
2. Cara-cara mengatasi
jenuh belajar
Ada
beberapa cara untuk menanggulangi jenuh belajar yaitu:
a. Istirahat dan
mengkonsumsi makanan yang bergizi dengan takaran yang cukup.
b. Menjadwal dengan baik
proses belajarnya.
c. Menata kembali
lingkungan belajarnya.
d. Memberi stimulasi baru
dan motivasi agar siswa merasa terdorong untuk belajar lebih giat dari pada
sebelumnya.
e.
Membuat kegiatan yang menimbulkan
keakti_an siswa dengan cara mencoba belajar dan belajar lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Lupa adalah hilangnya kemampuan
menyebut atau melakukan kembali informasi dan kecakapan yang telah tersimpan
dalam memori.
Secara harfiah arti jenuh ialah
padat atau penuh sehingga tidak mampu lagi memuat apapun selain itu jenuh juga
dapat berarti jemu atau bosan.
B.
Saran
Alhamdulillah kami panjatkan
sebagai implementasi rasa syukur kami atas selesainya makalah ini. Namun dengan
selesainya bukan berarti telah sempurna, karena kami sebagai manusia sadar,
bahwa dalam diri kami tersimpan berbagai sifat kekurangan dan ketidak
sempurnaan yang tentunya sangat mempengaruhi terhadap kinerja kami.
Oleh karena itulah saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan.untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah sihingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa masa yang akan datang.akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
Oleh karena itulah saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu kami nantikan.untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah sihingga kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa masa yang akan datang.akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
Muchlis Shalihin, Buku Ajar
Psikologi Belajar PAI, Stain Pamekasan, 2006
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan
Dengan Pendekatan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi
Belajar, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 2002